Bertambah Kaya


Siapa orang kaya yang sebenarnya? Mereka bukanlah orang yang gemar membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang mahal. Bahkan banyak dari mereka yang berpenghasilan tinggi ternyata hidup sederhana. 

Contohnya Warren Buffett, investor dan pengusaha Amerika, yang menetap di rumahnya yang sederhana di Omaha, Nebraska. Uang yang mereka hasilkan diinvestasikan, sehingga kekayaan mereka semakin bertambah.


Kekayaan adalah apa yang Anda akumulasikan, bukan yang Anda belanjakan,” kata Thomas Stanley dan William Danko, penulis buku The Millionaire Next Door, yang pertama diterbitkan pada 1996.

Banyak cara untuk mendefinisikan kekayaan, namun umumnya orang menganggap kekayaan sebagai nilai segala sesuatu yang dimiliki, tanpa utang.

Menurut Stanley dan Danko, gaji saja tidak bisa membuat seseorang menjadi kaya. Gaji yang tinggi tentu membantu membangun kekayaan, namun orang yang mandiri secara finansial memandang gaji mereka sebagai alat untuk mencapai tujuan, yaitu meningkatkan uang.

Orang kaya tidak menghabiskan uang mereka untuk pembelian yang bebas,” kata Pam Danziger, pendiri Unity Marketing, firma penelitian pasar yang berspesialisasi dalam barang-barang mewah. “Mereka jadi kaya dengan memaksimalkan nilai investasi mereka.”

Tentu, mereka juga masih menggunakan uangnya untuk membeli pakaian atau sepatu bermerek, tetapi hal itu dilakukan dengan penuh pertimbangan. Membeli pun lebih dilakukan karena nilai dan kualitasnya. “Mereka sangat menganggap berbelanja sebagai investasi, bukan pengeluran,” tambahnya.

Banyak dari mereka yang menabung atau berinvestasi secara kompulsif, dan menganggap perjalanan menuju kekayaan itu jauh lebih menyenangkan daripada ketika mencapai tujuan tersebut.
Mereka sabar, dan bersedia berinvestasi untuk jangka panjang. Hal ini dilakukan karena mereka berusaha mandiri secara finansial. Ketika pensiun nanti, banyak dari mereka yang tahu persis berapa yang mereka butuhkan untuk melanjutkan hidup, untuk menyumbang, dan meninggalkan warisan.

Leslie Lassiter, direktur pelaksana JPMorgan Private Wealth Management, juga mengatakan, orang-orang kaya sangat mengerti berapa banyak likuidasi yang mereka butuhkan untuk menutup pengeluaran, dan memastikan mereka masih punya banyak uang tunai. “Seharusnya, itu juga dilakukan oleh rata-rata orang,” katanya.

Menurut TungDW
Kenapa orang kaya semakin kaya,

Kenapa orang kaya semakin kaya, 
karena begitu orang kaya penghasilannya bertambah besar, maka gaya hidupnya sementara tetap (menunda kesenangan). Penghasilan yang lebih ini diinvestasikan kedalam asset (beli saham yang menghasilkan deviden, rumah kost kost-an, ruko yang dikontrakkan, Mall yang disewakan, sarang walet, usaha-usaha yang menghasilkan, dll).

Sehingga penghasilan mereka bertambah besar. Dan ketika penghasilan mereka bertambah besar lagi, mereka investasikan lagi ke dalam asset tersebut diatas, sehingga semakin kaya dan semakin kaya lagi.

Kenapa orang menengah bergumul terus secara financial? 
Ketika orang menengah penghasilannya bertambah besar maka dia mencicil rumah yang lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang lebih canggih, komputer yang lebih modern, televisi yang lebih besar, audio yang lebih canggih dan banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk kedalam pengeluaran.

Orang menengah ini bisa memiliki rumah yang besar, mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang yang bekerja untuk dia. Dan seumur hidupnya menjadi budak uang karena membayar cicilan semakin besar seumur hidupnya.

Kenapa orang miskin bablas miskin ?
Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran.

Contoh:
Orang miskin begitu penghasilannya bertambah besar mereka beli TV yang besar, beli jamnya yang mahal, beli hp yang lebih baru, beli baju mahal, makan di restoran mewah, ikut keanggotaan fitness, ikut asuransi yang tidak perlu, dll.

Pertanyaannya: Bila penghasilan Anda bertambah besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang menghasilkan uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang. Silahkan dijawab, Anda yang tahu termasuk golongan manakan Anda?